

INI KABAR, Yogyakarta – Merilis bulan suci Ramadhan, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mutla resmikan tetapkan awal Ramadhan 1445 Hijriah yang ditandai dengan puasa pertama pada tanggal 11 Maret 2024 mendatang.
Muhammad Sayuti mengatakan, penetapan dilakukan melalui hasil hisab hakiki wujudul hilal yang turut serta dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.
“Dari hasil tersebut maka Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadhan 1445 jatuh pada hari Senin 11 Maret 2024,” ucap Sekretaris PP Muhammadiyah dalam sesi konferensi pers di kantor PP Muhammadiyah Jl Cik Di Tiro Yogyakarta, Sabtu (20/1/2024).
Dengan adanya penetapan yang selanjutnya Idul Fitri 1 Syawal 1445 Hijriyah akan jatuh pada 10 April 2024 mendatang. Maklumat penetapan awal Ramadhan dan Syawal, PP Muhammadiyah turut menetapkan awal Dzulhijah 1445 H yang mana hal ini juga menetapkan Hari Raya Idul Adha 2024.
Sekretarias Sayuti menerangkan, bahwasanya untuk wilayah Indonesia tanggal 1 Dzulhijah 1445 H jatuh pada Sabtu Legi 8 Juni 2024.Dari situ maka dapat disimpulkan bahwa, Hari Arafah 9 Dzulhijah 1445 H jatuh pada hari Ahad Wage atau 16 Juni 2024.
“Sementara Idul Adha (10 Dzulhijah 1445 H) jatuh pada hari Senin 17 Juni 2024,” terangnya sebagaimana lansir radar jogja.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir menuturkan, adapun maklumat tersebut disampaikan sebagai panduan bagi umat muslim agar bisa melaksanakan ibadah puasa sebagaimana yang telah dimaklumatkan. Terutama Muhammadiyah.
“Kami sangat menghargai jika ada perbedaan metode hisab, kita juga sudah terbiasa dengan perbedaan itu,” terangnya.
Prof Haedar turut berpesan kepada seluruh kaum muslim baik di Indonesia ataupun umat islam di luar negeri, untuk bisa menyikapi perbedaan tersebut secara bijak dan toleran. Dikatakannya, boleh jadi akan ada perbedaan awal mula puasa. Maka, persamaan atau perbedaan itu harus menjadikan semua pihak terbiasa untuk toleransi termasuk dalam memulai bulan puasa.
“Ini akan memperkuat niat kita beribadah, selama ada perbedaan dalam metode maka selalu ada perbedaan dalam penentuan awal Ramadan, Idul Fitri dan Idul Adha,” lontarnya.